Friday, February 26, 2010

I am a Quite

Di Kala aku mau berbicara sesuatu pada orang lain aku harus memikirkan apayang akan aku katakan itu sampai beribu-ribu kali. Maka timbullah pertimbangan-perimbangan dalam otakku, yaitu tentang sesuatu yang ingin aku ucapkan....Maka akan timbul suatu prtanyaan: Pantaskah aku mengeluarkan kata-kata ini? Haruskah aku mengutarakan hal ini? Bisakah aku menyampaikan hal ini? Bagaimana jika aku mengucapkan hal ini?

Aku rasa hal inilah yang menyebabkan aku menjadi seorang yang pendiam (tepatnya: Takut Bicara). Karena tidak terlalu sering bercakap-cakap, terkadang dalam mengungkapkan sesuatu, aku akan merasakan kesukaran tersendiri dalam mencari kata kata yang akan aku rangkai untuk mengungkapkan sesuatu tersebut.

Sebenarnya aku tidak ingin menjadi seperti ini. Terkadang aku berusaha untuk dapat menjadi orang yang rame.Tapi ternyata itu semua hanya ada dalam khyayalku saja. So seberapa pun aku berusaha untuk hal ini, tak akan bisa. Ini semua sudah menjadi pribadiku, sifatku, keseharianku, n' kelakuanku.....

Can you imagine? A quiet girl like me must work being a receptionist. What will happen over me? I am sure that I will get some problems at working. I can’t speak well in English even in Indonesian. Oh, Poor Me! It is caused because I am a Quite. I don’t like speaking. I prefer to do something that actually don't need a lot of talk with customers. Yea, it sounds funny and weird…. I guess there is no job like that. So I have to survive with this deficiency to get a job.

Sekarang ini adalah tantangan terberat dalam hidupku. Aku harus menjalankan job training dibagian Front Office, dimana suatu hal yang memerlukan Banyak Bicara untuk dapat melayani para tamu dengan baik. Aku merasa sedikit under presser. Tapi mau gimana lagi dari awal aku sudah ditantang untuk jadi orang yang bisa mengikuti arus(ada istilahnya. Tapi ga tahu nih tiba-tiba otakku nge-blank).

Bisakah aku menjalaninya.....??? Let's see!!!

No comments:

Post a Comment